Selasa, 17 Januari 2012

Kampung Inggris di Pare

Tempat Kursus Kampung Inggris di Pare

Kampung Inggris di Pare
Cukup sulit untuk menyebutkan nama satu persatu dengan begitu banyak lembaga kursus Kampung Inggris di Pare ini. Sebagai gambaran di BEC milik Pak Kalend, disana siswa benar-benar dituntut untuk disiplin dan kemauan belajar tinggi. Anda tidak bisa semaunya bolos tanpa ijin. bahkan bila tidak masuk 3 hari saja Siswa dikeluarkan. Menurut teman yang belajar disana, dia sangat puas dengan metode pengajarannya walaupun tingkat awalnya takut dengan aturan BEC yang cukup ketat. Kalau tidak mampu menempuh level dalam waktu ditentukan siswa bisa di keluarkan. Umumnya pada saat musim liburan sekolah, Kampung Inggris di Pare ini diserbu pelajar yang ingin belajar bahasa inggris. Kalau anda ingin model “santai” pilihlah yang model kuliahan, Siswa sendiri yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.


Kampung Bahasa Inggris Pare Kediri atau kampung bahasa adalah sebutan buat Dusun Singgahan, Desa Pelem, Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, dimana ada puluhan tempat kursus bahasa asing berada kampung bahasa inggris pare. Hal ini tak lepas dari peran Muhammad Kalend Osen asal Kutai Kartanegara, Kalimantan  Timur, 20 Februari 1945. Di kampung halamannya Pak Kalend berprofesi sebagai guru namun profesi sebagai guru di Kalimantan  tidak membuatnya puas untuk menimba ilmu. Hingga pada  usia 27 tahun dia memilih melanjutkan  pendidikan di Pulau Jawa.

Bedirinya Pelopor Kursus di Kampung Inggris di Pare

Setelah Lulus Pak Kalend mulai mengajar di Pare. Berbekal  pelajaran dari Pak Kalend, Para mahasiswa lulus dan menyandang  gelar sarjana. Setelah ujian di IAIN Sunan Ampel Surabaya, mahasiswa salah satu didikan pak kaend tersebut kembali berguru kepada Pak Kalend. Kisah sukses mahasiswa itu lantas menyebar dari mulut ke mulut. Sejak saat itu  banyak santri yang berguru kepada Pak Kalend. Akhirnya Pak Kalend  mendirikan lembaga kursus yang  diberi nama BEC, yang pada awalnya juga masih di serambi masjid. Pesertanya pun hanya remaja sekitar dan tanpa biaya.

Setelah BEC berdiri dan masyarakat luas mengetahui kampung inggris, bermunculan lembaga kursus lainnya yang berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya. Secara tidak langsung, penduduk sekitar sangat merasakan manfaat  dari sisi ekonomi. Awalnya penduduk sekitar bermata pencaharian sebagai petani, sekarang penduduk dapat membuka usaha lain seperti rumah kos, warung, warnet, toko, counter handphone, fotokopi dan sebagainya.
Selain dari segi ekonomi dampak positif lainnya adalah tingkat pendidikan masyarakat makin tinggi, pengetahuan bahasa masyarakat secara tidak langsung juga bertambah.